Pages

Thursday, December 31, 2009

HIDUP HARUS MEMILIH

Dari jauh nampak seorang lelaki bersama anaknya menunggang kuda. Di tengah jalan mereka berjumpa dengan serombongan pedagang. Pedagang ini mengejek Sang Ayah,
”Wah...tak berperikemanusiaan betul orang ni, kuda yang kecil begini pun ditunggangi 2 orang.” Maka turunlah si ayah dan anaknya . Mereka akhirnya berjalan sambil menuntun kuda.
Lalu serombongan orang lainnya yang ditemuinya di jalan berbisik-bisik,
”Bodoh betul orang ni, ada kuda tapi tak ditunggangi.”Mendengar bisikan tersebut, si ayah lalu menaikkan anaknya ke kuda sedangkan dia menuntunnya.
Ditengah perjalanan muncullah tanggapan orang yang berjumpa dengan mereka berdua,
”Sungguh keterlaluan... anak yang tak mengenang budi, sanggup dia membiarkan ayahnya berjalan kaki.” Lalu si ayah jadi bingung. Disuruhnya anaknya turun dan sebaliknya dia yang menunggangi kuda.
Namum komentar berikutnya yang diterima dari orang yang berpapasan di jalan tidak berhenti-henti.
” Ayah yang kejam, sanggup dia membiarkan anaknya kepanasan berjalan sementara dia selesa dengan menunggangi kuda. ”

Begitulah fenomena manusia yang tidak memiliki prinsip. Manusia yang tidak memiliki prinsip hidup terseksa dengan komentar-komentar orang lain. Bahkan dia tidak dapat memutuskan sesuatu yang sangat mudah baginya. Dia juga tidak dapat memutuskan apa yang ada dalam kehendaknya.

Tidak semua komentar adalah sesuai dengan keadaan peribadi atau organisasi. Orang hanya menilai dari apa yang dia lihat dari luar. Sementara diri sendiri atau organisasi memiliki karakteristiknya sendiri. Menunggu komentar untuk berbuat sama saja dia tidak punya misi dan visi. Dia akan hidup berdasarkan trend, mood atau keinginan orang lain. Sama halnya dengan organisasi, ia hanya hidup dari agenda pihak luar.

Maka manusia harus memutuskan apa pun bentuknya meskipun akhirnya terjadi kesalahan di kemudian hari. Memutuskan sesuatu meskipun salah lebih baik daripada tidak memutuskan apa-apa. Mengambil keputusan yang salah masih akan mendapat kebaikan berupa pelajaran-pelajaran hidup yang akan merubah diri. Tentu saja keputusan terbaik berasal dari berbagai pertimbangan mendalam atau berdasarkan hasil musyawarah.

Apabila Anda sudah memutuskan, dan bertekad, maka serahkanlah semuanya pada-Nya.

Credited to and edited from:

siddikthoha@yahoo.com

Cukup indah dan menarik apa yang diperkatakan oleh penulis di atas.Dalam kehidupan ini kita akan dihadapkan dengan pilihan setiap saat.Bermula dari memilih perkara-perkara kecil hinggalah dalam memilih kerajaan.Hatta dalam memilih pasangan hidup pun cukup penting.Semuanya diberi pilihan oleh Allah.Cuma tinggal kita sahaja bagaimana menerapkan corak pilihan itu sendiri.Adakah kita membuat pilihan sesuai dengan kehendak Allah ataupun berlandaskan nafsu semata-mata.

Sempena tahun baru masihi 2010 ini, sekali lagi kita membuat pilihan dalam menentukan azam baru kedepannya ataupun untuk meneruskan azam yang lama yang masih belum terpenuhi.Namum hati-hatilah dalam membuat pilihan.Dan buatlah pilihan yang paling sesuai menurut Allah.

InsyaAllah...

Faidza ‘azamta fatawakkal ‘alaAllah[Apabila kamu telah berazam, maka bertawakkallah kepada Allah].

SELAMAT TAHUN BARU MASEHI 2010

Friday, December 4, 2009

Karat-karat

Dosa yang dilakukan dan kelalaian dalam mengingati Allah akan menyebabkan hati menjadi berkarat. Hati yang rosak ini akan menyebabkan diri manusia itu semakin jauh dari Allah dan semakin tersesat dari jalan yang benar.

Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dirosakkan oleh air."

Seorang sahabat telah bertanya,
"Apakah caranya untuk menjadikan hati itu bersinar kembali?"

Maka jawab Rasulullah,
"Banyakkan mengingati maut dan membaca Al Quran."

Riwayat Baihaqi dari Ibn Umar.
Rasulullah bersabda :
"Seseorang yang tiada mempunyai sebarang ayat (Al Quran) pun dalam hatinya adalah seumpama sebuah rumah yang kosong."